Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sempat mengkritik pasar saham yang belum buka sejak tanggal 7 September 2010, ketika membuka sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (14/9/2010).
Presiden mengatakan, pasar saham negara lain biasanya hanya libur selama dua hingga tiga hari. "Apakah tidak terganggu aktivitas ekonomi dan dunia usaha? Ya, meskipun itu seolah-olah kesepakatan antara pihak pengelola dengan pelaku-pelaku pasar modal," ujar Presiden.
(Dikutip dari Kompas.com Selasa, 14 September 2010 | 15:28 WIB) read full news
Juliet's Words : Tak biasanya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyoroti Bursa Efek Indonesia (BEI). Karena hingga tanggal 14 September 2010 bursa belum juga membuka perdagangan, SBY menilai libur terlalu lama. Menganggapi berita ini, lagi-lagi saya akan menyampaikan dua sudut pandang berbeda.
>>On One Hand : Kritik Presiden tersebut cukup masuk akal jika kita membandingkan kalender BEI dengan kalender bursa di negara-negara yang menjadi parameter transaksi saham dunia.
Di situs resmi Bursa Efek Indonesia mencantumkan kalender bursa tahun ini ada 16 hari libur dan 245 hari bursa. Masa libur tersebut termasuk 5 hari libur resmi terkait hari raya Idul Fitri, tanpa memperhitungkan Sabtu dan Minggu.
New York Stock Exchange menempatkan 9 hari libur resmi dalam kalender bursanya tahun ini. Otoritas bursa di negara Paman Sam tersebut seakan tak mengenal istilah 'cuti libur bersama'. Libur Natal dan Tahun Baru yang biasanya seminggu, kali ini tidak menyisakan waktu luang yang banyak. NYSE akan tetap buka pada 31 Desember 2010.
Di kawasan Asia, Hang Seng hanya libur 12 hari dan tetap ada perdagangan pada hari kedua setelah Natal. Tokyo Exchange memiliki 16 hari libur tahun ini dengan masa libur terpanjang pada Mei (3 hari berturut-turut) dan Desember yaitu ketika hari ulang tahun Kaisar tanggal 23 Desember dan Natal.
Nah, perbandingan ini akan semakin menarik jika kita melihat kalender bursa Malaysia, dimana seperti kita ketahui Malaysia juga mempunyai penduduk yang mayoritas beragama Islam. Bursa Malaysia memiliki 17 hari resmi yang dikategorikan sebagai hari libur. Bagaimana dengan libur Hari Raya untuk bursanya? Otoritas hanya menempatkan 10 September dan 11 September sebagai libur resmi. Jadi, hanya 3 hari plus hari Minggu sebagai masa libur transaksi saham. Pantas saja Presiden SBY menyatakan "pasar saham negara lain biasanya hanya libur selama dua hingga tiga hari". Ternyata perbandingannya tidak lain dan tidak bukan adalah dengan negara tetangga kita.
>>On the Other Hand : Sebagaimana diketahui, bursa efek merupakan SRO (Self Regulatory Organization) yang tidak bisa diintervensi oleh pemerintah. Jadi, buka-tutupnya bursa tidak dapat dicampurtangani oleh pemerintah. Seharusnya, Presiden SBY tidak perlu mengkritik soal lamanya libur bursa. Kritik disampaikan jika kinerja BEI buruk, itu baru tepat. Namun pada kenyataannya, kinerja BEI bagus, transparansinya terjaga, dan transaksinya terus meningkat beberapa hari menjelang libur.
Selain itu, keputusan masa libur 8-14 September 2010 tidaklah diputuskan secara sepihak oleh BEI. Melainkan sudah ditetapkan melalui konsultasi dengan para pelaku pasar serta anggota bursa sejak tahun 2009. Mungkin saja libur ini terlihat panjang karena hari Sabtu dan Minggu juga dihitung. Padahal seharusnya dua hari tersebut tidak dihitung, mengingat Sabtu dan Minggu perdagangan di bursa memang tutup.
Kalaupun BEI memutuskan masa libur yang pendek--dua hingga tiga hari, hal ini tidak akan mempengaruhi kondisi apapun di bursa. Pada hari libur, apalagi hari raya keagamaan, sudah dapat dipastikan para anggota bursa pun perlu mengambil waktu libur untuk merayakannya. Sedangkan BEI tidak melayani investor secara langsung, namun melalui anggota bursa. Otomastis, jika pelaku pasar libur namun pasar tetap buka, investor tetap tidak bisa menjual atau membeli saham.
The End of Juliet's Words : Seperti kata Presiden SBY tentang 'state that never sleep' : penduduk boleh sesekali rileks, tetapi negara tidak boleh berhenti dalam memberikan pelayanan; memang sudah seharusnya semua pihak menunjukkan keseriusan membangun dan menggalakkan perekonomian di dalam negeri. Namun, BEI selama ini telah menunjukkan kinerja yang baik. Boleh donk kalau mereka diberi libur sedikit lebih panjang sebagai hadiah dari kerja keras mereka selama ini???
Jumat, 17 September 2010
Presiden SBY Kritik Pasar Saham
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
hmmm... kritik mengkritik adalah pekerjaan yang lumayan diminati di Indonesia ini. Selagi bisa mengkritik pasti dimanfaatkan. Sebenarnya sah-sah saja asal tidak keluar dari etika2 yg berlaku dan tidak menyinggung perasaan org lain.
BalasHapus